Ternak
membutuhkan kandungan nutrisi yang lengkap berupa protein, energi, vitamin,
mineral dan air untuk menunjang kebutuhan hidup pokok dan berproduksi.
Kesemuanya ini dibutuhkan dalam jumlah yang seimbang dan tepat dalam makanan
berupa ransum. Salah satu kandungan nutrisi
yaitu energi. Energi berasal dari karbohidrat dan lemak yang berada di
dalam makanan yang dimakan ternak, dan protein pun bila diperlukan dapat
dirombak menjadi energi.Tanpa energi memang sulit bagi hewan untuk melakukan
segala aktivitas dan bergerak. Dengan alasan tersebut, maka kehidupan ternak
banyak tergantung pada energi. Jika di dalam tubuh ternak kekurangan energi,
tubuh akan menggunakan cadangan energi yang tersimpan dalam bentuk lemak di
beberapa bagian tubuh. Apabila cadangan dalam bentuk lemak tidak mencukupi
karena cadangan berupa lemak habis, maka proteinpun akan dirombak menjadi
energi. Jika kondisi semacam ini terjadi secara berkepanjangan, maka ternak
akan menderita sakit dan bahkan bisa menghadapi maut. Pakan sumber energi
merupakan semua bahan pakan ternak yang mengandung serat kasar di bawah 18% dan
protein kurang dari 20%.
Adapun energi tersebut dapat
diperoleh dari beberpa sumber berikut.
1.
Tumbuh-tumbuhan,
terutama yang banyak mengandung karbohidrat dan lemak : jagung kuning, dedak
halus, bungkil kacang kedelai, bungkil kacang tanah, bungkil kelapa, dan
sorgum.
a.
Dedak halus
Dedak halus terdiri
atas pecahan kulit gabah dan kulit beras, tetapi kulit berasnya lebih banyak
daripada dedak kasar. Bahan ini memiliki kandungan gizi antara lain protein
11,35%; lemak 12,15%; karbohidrat 28,62%; abu 10,5%; serat kasar sekitar
24,46%; air 10,15%; serta energi metabolis sebesar 1890 kkal/ kg.
b.
Bungkil kacang
kedelai
Bungkil kacang kedelai
memiliki kandungan nutrisi yang cukup bagus, terutama protein dan energinya,
yang masing-masing mencapai 40%-50% dan 2850 kcal/kg. Sementara serat kasarnya
relatif rendah, yakni 6%, sedangkan kandungan Ca sekitar 0,11% dan Fosfor lebih
dari 0,65%. Sebagai unsur pembentuk ransum, sebaiknya bungkil kacang kedelai
ini tidak digunakan secara bersama-sama dengan bungkil kacang tanah, karena
kedua bahan ini sama-sama miskin asam amino, khususnya methionine.
c.
Bungkil kelapa
Bungkil kelapa merupakan
hasil ikutan dari proses pengolahan minyak kopra. Kandungan nutrisinya cukup tinggi, terutama protein dan
energinya, yang masing-masing mencapai 20%-26% dan 1540 kcal/kg. Demikian pula
asam aminonya pun cukup baik, sehingga unsur ini dapat mengurangi penggunaan
tepung ikan yang cukup mahal. Sementara, kekurangan unsur lysine dan methionin
dalam bungkil kelapa dapat ditopang dengan bahan baku tepung ikan. Kelemahan
bungkil kelapa adalah kandungan minyaknya yang terlalu tinggi, sehingga mengakibatkan
ransum mudah tengik. Pemakaian ideal dalam ransum bungkil kelapa adalah
berkisar antara 10%-25%.
d.
Bungkil kacang
tanah
Bungkil kacang tanah
merupakan hasil ikutan proses pengolahan kacang tanah menjadi minyak. Bungkil
kacang tanah mempunyai kadar protein mencapai 40%-55% dan energinya 2430
kcal/kg. Tetapi kadar lysine dan tryptopannya rendah, sedangkan serat kasarnya
tinggi, mencapai 13%. Pemakaian ideal bungkil kacang tanah di dalam ransum
adalah berkisar antara 0%-15%.
e.
Sorghum
sebagai bahan baku pakan pembentuk ransum, sorghum lebih unggul daripada dedak dan bungkil kelapa. Bahan baku pakan ini memiliki kandungan protein yang cukup tinggi mencapai 10%, sedangkan serat kasarnya rendah, yaitu 2,20%, dan memberikan energi yang tinggi, yakni 3040 kcal/kg. Namun di Indonesia bahan ini belum banyak dibudidayakan. Pemakaian ideal dalam ransum adalah 15%.
sebagai bahan baku pakan pembentuk ransum, sorghum lebih unggul daripada dedak dan bungkil kelapa. Bahan baku pakan ini memiliki kandungan protein yang cukup tinggi mencapai 10%, sedangkan serat kasarnya rendah, yaitu 2,20%, dan memberikan energi yang tinggi, yakni 3040 kcal/kg. Namun di Indonesia bahan ini belum banyak dibudidayakan. Pemakaian ideal dalam ransum adalah 15%.
f.
Jagung kuning
Jagung kuning
mengandung protein dan energi tinggi tetapi daya letaknya rendah. Jagung kuning
memiliki kandungan protein 8-9%, lemak 3-4%, asam amino 90-95%, dan energi
metabolis sebesar 3394 kkal/kg.
2.
Hewan : tepung
ikan, tepung darah, dan tepung susu.
a.
Tepung darah
Bahan baku tepung darah
adalah darah yang merupakan limbah dari rumah pemotongan hewan (RPH). Kandungan
gizinya berupa protein 71,45%; lemak 0,42%; karbohidrat 13,12%; abu 5,45%;
serat 7,95%; dan air 5,19%. Proteinnya sukar dicerna, sehingga pemberiannya
harus dibatasi.
b.
Tepung susu
Kandungan gizinya
berupa protein 35,6%; lemak 0,1%; karbohidrat 52,0%; dan air 3,5%.
Fikar, samsul. 2010. Beternak dan bisnis sapi potong. PT agromedia pustaka, Jakarta
Martanto, eko. 2004 Panduan beternak itik petelur
secara intensif. PT agromedia pustaka, Jakarta.
Sorgum itu apa?,,mohon penjelasannya,,,trm ksh.
BalasHapus